Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Hong Kong’s July-September unemployment rises to 3.9%

    UK military to be given powers to shoot down threatening drones | UK News

    How Trump Aims to Redefine the Military

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest VKontakte
    Sg Latest NewsSg Latest News
    • Home
    • Politics
    • Business
    • Technology
    • Entertainment
    • Health
    • Sports
    Sg Latest NewsSg Latest News
    Home»Health»5 Hal yang Akan Terjadi jika Matcha Makin Langka di Pasaran
    Health

    5 Hal yang Akan Terjadi jika Matcha Makin Langka di Pasaran

    AdminBy AdminNo Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email


    Belakangan ini, matcha jadi sorotan lantaran sedang langka di pasar global, terutama di negara asalnya, Jepang. Kelangkaan ini disebabkan oleh permintaan matcha yang terus meningkat, sementara produksinya masih terbilang lambat dan tradisional. Belum lagi, faktor alam seperti perubahan iklim dan cuaca ekstrem turut mengganggu proses pengolahan matcha di tingkat perkebunan.

    Tren kelangkaan matcha ini dikhawatirkan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Imbas dari langkanya matcha di pasaran pun sudah mulai dirasakan oleh para pelaku industri, mulai dari produsen minuman, pemilik kafe, hingga UMKM. Mengingat matcha masih sangat hits dan populer di dunia kuliner, berikut lima hal yang akan terjadi jika matcha semakin langka di pasar global.

    1. Harga matcha akan makin naik secara drastis

    Jika matcha makin langka di pasar global, sektor pertama yang akan terdampak adalah sektor perdagangan. Keterbatasan pasokan bakal mendorong kenaikan harga matcha secara signifikan, terutama untuk varian berkualitas premium. Dilansir CBC, harga matcha telah meningkat drastis pada 2025 karena lonjakan permintaan global.

    Menurut seorang pengusaha kafe teh dari Vancouver, Kanada, yaitu Elliot Graham, harga matcha diprediksi akan terus naik hingga 40 persen di tingkat grosir dan melonjak hingga 150 persen di tingkat eceran. Bahkan, banyak pelaku usaha yang lebih memilih menjual kembali matcha dengan harga tinggi daripada harus mengolahnya menjadi makanan atau minuman.

    2. Sulit mencari matcha asli yang berkualitas

    Ketika matcha menjadi semakin langka di tengah kepopulerannya, yang akan terjadi adalah krisis dalam hal ketersediaan. Baik pedagang maupun konsumen bakal kesulitan mencari matcha asli yang berkualitas. Kemungkinan besar, yang mereka temukan hanyalah matcha palsu atau hasil oplosan.

    Jadi, jika tren kelangkaan matcha terus meningkat, matcha yang asli dan berkualitas tinggi akan semakin sulit didapat. Hal ini dapat memicu permasalahan lain, seperti konsumen yang kesulitan membedakan mana produk asli dan mana yang sudah dicampur atau dipalsukan. Wah, merugikan sekali, bukan?

    3. Penelitian matcha untuk kesehatan bisa terhambat

    Matcha sering digunakan dalam penelitian kesehatan karena konsentrasi senyawa bioaktifnya yang tinggi, terutama antioksidan seperti katekin (khususnya epigallocatechin-3-gallate). Sebagai contoh, ada penelitian menarik tentang matcha yang bisa menurunkan risiko penyakit hati. penelitian tersebut terbit dalam jurnal International Journal of Clinical and Experimental Medicine pada 2015. Ini menunjukkan bahwa matcha telah menjadi objek penelitian selama bertahun-tahun.

    Jadi, jika matcha semakin langka, penelitian kesehatan lebih lanjut tentang bubuk teh hijau ini bisa terhambat. Potensi manfaat kesehatan lain yang belum tergali mungkin sulit untuk dikembangkan dan dibuktikan secara ilmiah. Duh, sayang sekali, ya!

    4. Tubuh kehilangan salah satu sumber antioksidan alami

    Matcha adalah salah satu sumber antioksidan alami. Berdasarkan penelitian yang terbit dalam jurnal Chronic Obstructive Pulmonary Diseases pada 2020, antioksidan yang terkandung dalam matcha dapat membantu mencegah kerusakan sel dan menurunkan risiko beberapa penyakit kronis. Antioksidan ini juga bisa membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

    Apabila matcha jadi produk yang tak mudah ditemukan lagi di pasaran, penggemar bubuk teh hijau asal Jepang ini bakal kehilangan salah satu sumber antioksidan alami mereka. Akibatnya, jika tubuh tidak mendapat asupan antioksidan dari sumber lain, tubuh akan rentan terserang penyakit. So, untuk mengantisipasi kelangkaan matcha, kamu perlu memenuhi asupan antioksidan dari sumber lain, seperti buah beri, dark chocolate, kacang-kacangan, bayam, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.

    5. Tren matcha akan menurun

    Jika tingkat kelangkaan matcha di pasar global terus melonjak, tren matcha yang saat ini tengah populer kemungkinan besar akan menurun drastis. Kafe-kafe hits yang menjadikan matcha sebagai menu andalan berisiko gulung tikar atau terpaksa beralih ke jenis usaha lain. Matcha yang sebelumnya bisa dijangkau oleh semua kalangan berpotensi berubah menjadi menu eksklusif yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan elite.

    Tak bisa dimungkiri jika permintaan pasar terus melonjak, matcha yang terbuat dari teh hijau premium khas Jepang ini kemungkinan besar akan terus mengalami kelangkaan. Saat hal itu terjadi, harga matcha bakal makin naik dan matcha asli yang berkualitas akan sulit untuk didapat. Mau tak mau, konsumen harus beralih ke produk lain, meninggalkan matcha yang sudah tak mungkin lagi dijangkau. Menurut kamu, apakah tren kelangkaan matcha ini bakal terus melonjak?

    7 Cara Membuat Matcha Tanpa Ampas, Minuman Terasa Bersih Kenapa Orang Jepang Minum Matcha Tanpa Gula? Ini Alasannya!

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Admin
    • Website

    Related Posts

    Accelerated growth and portfolio momentum

    Kelun-Biotech Presents Positive Phase 3 Data for Trastuzumab Botidotin Compared to T-DM1 at 2025 ESMO

    Positive Results from Phase 3 OptiTROP-Lung04 Trial of Sacituzumab Tirumotecan Presented at ESMO Presidential Symposium and Simultaneously Published in NEJM USA – English APAC – English

    Antengene Presents Latest ATG-022 Clinical Data at ESMO 2025 Demonstrating Efficacy Across All CLDN18.2 Expression Levels and Exceptional Tolerability

    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Judge reverses Trump administration’s cuts of billions of dollars to Harvard University

    Prabowo jets to meet Xi in China after deadly Indonesia protests

    This HP laptop with an astonishing 32GB of RAM is just $261

    Top Reviews
    9.1

    Review: Mi 10 Mobile with Qualcomm Snapdragon 870 Mobile Platform

    By Admin
    8.9

    Comparison of Mobile Phone Providers: 4G Connectivity & Speed

    By Admin
    8.9

    Which LED Lights for Nail Salon Safe? Comparison of Major Brands

    By Admin
    Sg Latest News
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo YouTube
    • Get In Touch
    © 2025 SglatestNews. All rights reserved.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.