Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Packers' Jordan Love finds Tucker Kraft for 7-Yard TD to even score vs. Cardinals | NFL Highlights

    ‘We are witnessing greatness’ 👑 Big Papi, A-Rod, & Derek Jeter on Shohei Ohtani’s LEGENDARY NLCS

    Talladega Triumph Vaults Chase Briscoe into First Championship 4

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest VKontakte
    Sg Latest NewsSg Latest News
    • Home
    • Politics
    • Business
    • Technology
    • Entertainment
    • Health
    • Sports
    Sg Latest NewsSg Latest News
    Home»Health»Bahan Kimia Berbahaya Cemari Air Minum, Tanah, dan Makanan di Seluruh Dunia
    Health

    Bahan Kimia Berbahaya Cemari Air Minum, Tanah, dan Makanan di Seluruh Dunia

    AdminBy AdminNo Comments5 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email


    Bahan kimia berbahaya cemari air minum, tanah dan makanan di seluruh dunia. Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran yang disebabkan oleh “forever chemicals” atau “bahan kimia abadi” ini?

    Kota kecil Trissino yang tenang terletak di kaki Pegunungan Alpen, Italia dikelilingi oleh ladang yang subur, perbukitan hijau, dan beberapa pabrik kecil di pinggiran kota. Tiada yang menyangka sebelumnya bahwa sebagian besar sumber air minum dan tanah di seluruh kawasan telah tercemar bahan kimia sangat beracun dari sebuah pabrik kimia lokal. Namun fakta itulah yang baru-baru ini diungkapkan oleh sebuah pengadilan di Roma.

    Dalam sebuah perkara yang dibuka pada tahun 2021, sebelas terdakwa dijatuhi hukuman penjara bertahun-tahun. Mereka adalah para pekerja yang antara lain bekerja di perusahaan Mitsubishi Group asal Jepang dan Chemical Investors dari Luksemburg.

    Menurut perkiraan organisasi nonpemerintah, sekitar 350.000 jiwa di wilayah utara Italia, Veneto, bisa jadi terdampak pencemaran ini.

    Apa itu “bahan kimia abadi”?

    Perfluorinated dan polyfluorinated alkyl compounds, yang disingkat PFAS, adalah bahan kimia yang sangat persisten dan tak dapat terurai. Setelah memasuki lingkungan, senyawa ini akan tetap ada ‘selamanya’ atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “forever chemicals”.

    Para ilmuwan telah menetapkan kaitan antara PFAS dengan kerusakan hati dan ginjal, peningkatan kadar kolesterol, penyakit kelenjar getah bening, serta penurunan kesuburan reproduktif pada pria dan wanita.

    Menurut Badan Lingkungan Jerman, zat ini juga menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi, dapat menurunkan efektivitas vaksinasi, dan dalam konsentrasi tinggi dapat memicu kanker.

    Bahan kimia ini dianggap sebagai masalah global, dan bisa ditemukan nyaris di mana-mana. Pada tahun 2018, ilmuwan dari Universitas Harvard menemukan bahwa 98% warga Amerika Serikat memiliki kadar PFAS dalam darah mereka.

    Studi terhadap ASI di negara-negara seperti India, Indonesia, dan Filipina menunjukkan zat ini terdeteksi hampir di seluruh sampel darah. Di Jerman, setiap anak juga memiliki ”bahan kimia abadi” ini dalam tubuhnya, dengan satu per lima melebihi batas kritis.

    Dari bom atom ke piring makan

    PFAS ditemukan pada 1938 oleh raksasa kimia Amerika, DuPont. Karena sifatnya yang dapat melindungi logam dari korosi meski pada suhu tinggi, bahan kimia ini pertama kali digunakan dalam pengembangan bom atom.

    Zat tersebut kemudian menyusup ke rumah-rumah di seluruh dunia, dengan merek dagang “teflon” dalam bentuk wajan berlapis. Ini menandai awal kejayaan komersial bahan kimia tersebut, yang terbukti berguna untuk banyak produk.

    Dengan ketahanannya yang unik terhadap panas, air, dan kotoran, material ini digunakan pada berbagai produk konsumen dan industri. Mulai dari pakaian outdoor tahan air, kosmetik, karpet antinoda, hingga alat medis, semikonduktor, dan turbin angin.

    Limbah bahan kimia dalam proses pembuatannya, yang sebagian besar masuk ke dalam tubuh lewat air minum dan makanan, menumpuk dalam tubuh seiring waktu. Selain dalam ASI dan darah, zat ini juga dapat ditemukan dalam rambut.

    Beberapa dekade sembunyikan bahaya

    Pada tahun 1998, tabir bahaya bahan antilengket “teflon” mulai tersibak, ketika seratus sapi milik seorang peternak tiba-tiba mati mendadak di dekat fasilitas produksi di Parkersburg, West Virginia, Amerika Serikat.

    Kemudian terungkap, ribuan orang di wilayah itu terkontaminasi oleh bocoran limbah dan air limbah dari pabrik DuPont yang mengandung PFAS.

    Dokumen-dokumen menunjukkan, DuPont, telah mengetahui bahaya bahan kimia ini selama puluhan tahun, namun tetap membuang zat tersebut ke lingkungan. Studi mengaitkan tingginya kadar PFOA (salah satu unsur PFAS) di wilayah itu, dengan kasus kanker ginjal dan testis.

    Pada tahun 2017, DuPont dan perusahaan yang terpisah, Chemours, setuju membayar kompensasi sebesar total 671 juta dolar AS kepada 3.550 orang yang terdampak.

    Eropa rencanakan penghapusan bertahap

    Namun PFAS masih terus dilepaskan ke lingkungan. Organisasi lingkungan AS, EWG, memperkirakan hampir 10.000 lokasi di Amerika tercemar oleh zat kimia berbahaya ini. Angka ini berdasarkan pengukuran dari Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan beberapa lembaga lainnya. Diperkirakan sekitar 160 juta orang bisa terdampak di seluruh negeri.

    Di Eropa, terdapat 23.000 lokasi yang diketahui tercemar PFAS. Menurut Badan Lingkungan Eropa, 2.300 di antaranya sangat tercemar hingga mengancam kesehatan.

    Di Alsace, Prancis, pihak berwenang saat ini memperingatkan warga agar tidak meminum air keran, setelah pemeriksaan menemukan peningkatan kadar 20 ”bahan kimia abadai” dalam air minum.

    Di Dalton, negara bagian Georgia, AS, sebuah gugatan sedang diajukan terhadap produsen karpet, Chemours, dan perusahaan kimia 3M. Penduduk setempat juga khawatir mereka jatuh sakit akibat pencemaran PFAS.

    Batasan hukum yang mengikat, untuk kadar enam bahan kimia PFAS dalam air minum, pertama kali diadopsi di bawah Presiden AS Joe Biden. Namun, pemerintahan Trump kemudian membatalkan empat di antaranya.

    Pada tahun 2023, Grup 3M sepakat membayar sekitar 10 miliar dolar AS kepada pemasok air lokal, sebagai penyelesaian gugatan atas pencemaran PFAS, dan potensi gugatan di masa depan. 3M juga tengah digugat atas pencemaran di Belanda, salah satu negara tempat perusahaan kimia ini beroperasi.

    Uni Eropa baru-baru ini mengesahkan undang-undang untuk mengurangi penggunaan zat kimia abadi ini. Dalam jangka panjang, negara-negara anggota berupaya menghapuskan PFAS secara total. Pengecualian diberikan bagi produk yang penggunaan PFAS-nya dianggap “penting bagi masyarakat”, seperti alat medis berupa stent untuk membuka dan menutup pembuluh darah atau sendi buatan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih Editor: Agus Setiawan

    ind:content_author: Tim Schauenberg

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Admin
    • Website

    Related Posts

    Kelun-Biotech Presents Positive Phase 3 Data for Trastuzumab Botidotin Compared to T-DM1 at 2025 ESMO

    Positive Results from Phase 3 OptiTROP-Lung04 Trial of Sacituzumab Tirumotecan Presented at ESMO Presidential Symposium and Simultaneously Published in NEJM USA – English APAC – English

    Antengene Presents Latest ATG-022 Clinical Data at ESMO 2025 Demonstrating Efficacy Across All CLDN18.2 Expression Levels and Exceptional Tolerability

    Planned 5-day strike at Kaiser Permanente facilities ends, further talks planned

    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Judge reverses Trump administration’s cuts of billions of dollars to Harvard University

    Prabowo jets to meet Xi in China after deadly Indonesia protests

    This HP laptop with an astonishing 32GB of RAM is just $261

    Top Reviews
    9.1

    Review: Mi 10 Mobile with Qualcomm Snapdragon 870 Mobile Platform

    By Admin
    8.9

    Comparison of Mobile Phone Providers: 4G Connectivity & Speed

    By Admin
    8.9

    Which LED Lights for Nail Salon Safe? Comparison of Major Brands

    By Admin
    Sg Latest News
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo YouTube
    • Get In Touch
    © 2025 SglatestNews. All rights reserved.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.