Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    X case vs. Apple, OpenAI stays in Fort Worth, Texas

    Open: This is “Face the Nation with Margaret Brennan,” Oct. 19, 2025

    Sen. Katie Britt says Democrats need to “do the right thing” and reopen government

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest VKontakte
    Sg Latest NewsSg Latest News
    • Home
    • Politics
    • Business
    • Technology
    • Entertainment
    • Health
    • Sports
    Sg Latest NewsSg Latest News
    Home»Health»5 Fakta Ular Kobra China, Termasuk Ular Berbahaya dari Asia Timur!
    Health

    5 Fakta Ular Kobra China, Termasuk Ular Berbahaya dari Asia Timur!

    AdminBy AdminNo Comments6 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email


    Ular kobra sejati (genus Naja) terkenal sebagai kelompok ular dengan reputasi yang mengerikan karena gigitan dari ular ini dapat menyebabkan kematian bagi manusia. Total ada 38 spesies ular kobra sejati yang semuanya berada di kawasan Dunia Lama (Asia dan Afrika). Nah, salah satu spesies ular kobra sejati yang akan kita bahas kali ini adalah ular kobra china (Naja atra).

    Penampilan ular kobra ini terbilang cukup sulit dideteksi karena bagian tubuh atas berwarna gelap, seperti cokelat, hitam, dan abu-abu, sementara tubuh bagian bawah cenderung lebih cerah dengan warna krem, putih, atau kuning. Beberapa individu memiliki garis silang tak teratur dengan warna abu-abu atau putih. Cara paling mudah untuk membedakan ular kobra china dan spesies lain bisa dengan mengamati tudung. Ular ini punya pola seperti cincin atau tapal kuda yang terlihat di area punggung begitu mereka membuka tudung.

    Sementara itu, ukuran ular kobra china relatif sedang. Panjang tubuh yang dapat dicapai spesies ini sekitar 1,2—2 meter dengan bobot 1—2 kg. Tentunya, ada banyak hal menarik lain dari spesies ular kobra yang satu ini. Untuk itu, kalau ingin kenalan dengan mereka, simak pembahasan di bawah ini sampai selesai, ya!

    1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

    Dari nama mereka saja, rasanya mudah untuk menebak asal ular ini. Ya, ular kobra china merupakan reptil dari China dan Taiwan. Dilansir The Snake Guide, mereka tersebar di tenggara China, tepatnya provinsi Fujian, Hunan, Hubei, Guangxi, Guangdong, Guizhou, Sichuan, dan Zhejiang. Namun, mereka turut ditemukan di sekitaran Taiwan, Hong Kong, Vietnam, dan Laos.

    Untuk rumah kesukaan, ular kobra china banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Selain di sana, mereka turut ditemukan di padang rumput, semak belukar, tepi hutan, dan hutan bakau. Seiring dengan kedatangan manusia dan didukung dengan kemampuan adaptasi yang baik, ular ini pun perlahan mulai bisa tinggal di sekitar area pertanian dan pemukiman manusia.

    Tentunya, ular ini termasuk karnivor sejati. Malahan, pilihan makanan mereka terbilang sangat beragam. Mereka mengonsumsi mulai dari berbagai jenis pengerat, katak dan kodok, ikan, amfibi, bahkan spesies ular lain yang berukuran lebih kecil. Ular kobra china bukan termasuk hewan diurnal ataupun nokturnal karena aktivitas mereka dapat dilakukan saat Matahari terbit ataupun terbenam, selama tidak sedang beristirahat pascamakan.

    2. Bisa yang sangat mematikan

    Ular kobra china termasuk spesies ular dengan komposisi bisa yang sangat mematikan. Dilansir Animalia, komposisi racun pada bisa ular ini terdiri atas neurotoksin dan kardiotoksin. Racun ini bekerja dengan cara menyerang sistem saraf dan fungsi jantung. Parahnya lagi, dalam satu gigitan saja, ular kobra china mampu menyuntikkan 150—200 mg racun ke dalam tubuh korban.

    Meski tidak terlalu populer, beberapa individu ular kobra china menunjukkan kemampuan menyembur bisa ke arah target. Malahan, jarak semburan yang dapat dicapai bisa ular ini menyentuh jarak 2 meter! Sama seperti ular kobra dengan kemampuan menyembur lain, mereka menargetkan kepala atau mata dari makhluk yang mencoba mengganggu, termasuk manusia.

    Kalau kita tak sengaja tergigit ular kobra china, gejala awal yang terlihat ialah lebam atau menghitam pada area yang digigit, pembengkakan, rasa sakit yang luar biasa, mati rasa, dan nekrosis. Kalau tidak segera ditangani, bisa ular ini akan menyebabkan rasa sakit pada dada, demam, sakit tenggorokan dan sulit menelan, kehilangan suara, lemas, sulit bernapas, sampai pada akhirnya menyebabkan kematian. Sebenarnya, sudah ada antibisa untuk gigitan ular kobra china dan distribusinya sudah meluas sampai angka kematian dapat diatasi. Namun, tetap saja, kalau tidak ditangani sesegera mungkin, gigitan ular ini tetap sangat berbahaya.

    3. Banyak menyebabkan gigitan pada manusia

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ular kobra china termasuk spesies ular yang berbahaya. Namun, hal ini bukan hanya disebabkan oleh gigitan beracun, melainkan juga soal temperamen mereka. Ya, ular yang satu ini, sekalipun pada banyak kesempatan lebih memilih menghindari manusia, dapat bertindak sangat agresif jika sudah terpojok.

    A-Z Animals melansir kalau seiring perkembangan pemukiman manusia, pertemuan dengan ular kobra china jadi lebih sering terjadi. Akibatnya, angka gigitan ular ini dari tahun ke tahun terus meningkat sampai diperkirakan mencapai 100—200 ribu gigitan per tahun! Masalahnya, ular ini akan selalu waspada dan siap menyerang. Mudah untuk mengetahui kalau mereka sedang marah atau ingin menyerang. Sebab, selain membuka tudung, ular kobra china akan mendesis dengan sangat keras. Pada kondisi ini, kita sebaiknya hati-hati karena serangan ular ini sangat cepat.

    Selain itu, ada perbedaan temperamen antara ular muda dan dewasa. Pada dasarnya, baik ular kobra china muda ataupun dewasa, mereka akan sama-sama menyerang saat terpojok. Namun, ular muda umumnya jauh lebih agresif karena kurang berpengalaman dalam mengukur tingkat bahaya dari sesuatu yang mengusik mereka.

    4. Sistem reproduksi

    Musim kawin bagi ular kobra china berlangsung antara Maret—Mei. Tidak diketahui soal ritual kawin atau apa tipe pasangan yang terbentuk saat waktunya bereproduksi. Hanya saja, ular yang satu ini termasuk spesies yang bertelur sehingga betina akan mencari lubang atau celah tertentu untuk meletakkan telur-telur mereka.

    Dilansir Animalia, ular kobra china menghasilkan 6—23 butir telur dalam sekali musim kawin. Telur-telur tersebut akan menjalani masa inkubasi selama 2 bulan. Selama waktu itu, betina akan selalu berjaga di dekat telur sampai anak-anak ular menetas. Namun, setelah menetas, anak ular kobra china sudah mampu hidup mandiri. Usia yang dapat dicapai spesies ular ini sekitar 10—12 tahun.

    5. Status konservasi

    Meski tersebar luas dan sering bertemu dengan manusia, sebenarnya status konservasi ular kobra china sedang mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan IUCN Red List, ular ini masuk dalam kategori hewan rentan punah (Vulnerable) dengan tren populasi yang menurun. Sayangnya, sulit untuk menyebut estimasi populasi sebenarnya dari ular yang satu ini.

    Meski begitu, diperkirakan kalau dalam waktu 20 tahun ke belakang, populasi ular kobra china sudah berkurang sebanyak 30—50 persen. Menurut IUCN Red List, penyebab berkurangnya populasi ular ini karena pencemaran dari bahan kimia pertanian dan eksploitasi lahan besar-besaran. Belum lagi, perburuan pun turut terjadi karena kepercayaan kalau ular kobra china memiliki manfaat pada pengobatan tradisional.

    Meski angka gigitan ular kobra china terbilang sangat tinggi, angka fatal atau kematian dari ular ini menyentuh 5—10 persen saja. Kecilnya angka ini karena ketersediaan antibisa yang memadai sehingga efek berbahaya dari racun ular kobra china dapat diatasi. Hal tersebut jelas perlu ditiru di Indonesia. Apalagi, kita termasuk negara dengan persebaran ular berbisa paling besar di dunia.

    5 Kadal Tanpa Kaki yang Menghuni Australia, Sangat Berbeda dari Ular! 5 Reptil Unik Endemik Amerika Serikat, Mencakup Ular hingga Kura-kura!

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Admin
    • Website

    Related Posts

    Sobi announces revised full year outlook and advances publication of the Q3 2025 financial report

    mPFS 11.14 Months (HR=0.6, P

    Final Analysis of COMPASSION-15 Presented at ESMO 2025

    HDAI to announce AI tools that drive quality outcomes at HLTH 2025

    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Editors Picks

    Judge reverses Trump administration’s cuts of billions of dollars to Harvard University

    Prabowo jets to meet Xi in China after deadly Indonesia protests

    This HP laptop with an astonishing 32GB of RAM is just $261

    Top Reviews
    9.1

    Review: Mi 10 Mobile with Qualcomm Snapdragon 870 Mobile Platform

    By Admin
    8.9

    Which LED Lights for Nail Salon Safe? Comparison of Major Brands

    By Admin
    8.9

    Review: Xiaomi’s New Loudspeakers for Hi-fi and Home Cinema Systems

    By Admin
    Sg Latest News
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo YouTube
    • Get In Touch
    © 2025 SglatestNews. All rights reserved.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.