Anjing laut bulu Guadalupe (Arctocephalus townsendi) adalah salah satu spesies menarik dari genus Arctocephalus yang termasuk dalam kelompok anjing laut berdaun telinga. Meskipun kebanyakan anggota genus ini hidup di belahan bumi selatan, spesies ini justru ditemukan di belahan bumi utara, menjadikannya satu-satunya spesies dalam genus tersebut yang memiliki persebaran geografis seperti itu.
Penampilan dan Ukuran
Anjing laut bulu Guadalupe memiliki penampilan yang cukup khas. Bulu tubuhnya berwarna cokelat keabu-abuan, memberikan kamuflase alami saat mereka berada di habitat pesisir berbatu. Tubuh mereka tergolong besar, dengan ukuran mencapai panjang 152 hingga 213 cm dan berat antara 49 hingga 181 kg. Terdapat dimorfisme seksual yang jelas antara jantan dan betina. Jantan memiliki tubuh lebih besar serta surai di sekitar leher, sedangkan betina tidak memiliki ciri-ciri tersebut.
Habitat dan Pola Makan
Spesies ini tersebar di wilayah perairan utara, mulai dari Pulau Channel, Cedros, hingga Baja California. Mereka memilih habitat di kawasan pesisir berbatu dengan tebing curam, bahkan seringkali menggunakan gua-gua pantai sebagai tempat berlindung dari terik matahari. Uniknya, anjing laut bulu Guadalupe merupakan hewan nokturnal, sehingga aktivitas mencari makan lebih banyak dilakukan pada malam hari. Makanan utama mereka terdiri atas ikan, cumi-cumi, gurita, dan moluska.
Kehidupan Sosial
Dalam hal interaksi sosial, anjing laut bulu Guadalupe hidup dalam kelompok kecil yang disebut harem, biasanya terdiri dari satu jantan dewasa, 5–12 betina, serta anak-anak mereka. Jantan bertugas menjaga wilayah dari individu jantan lain melalui suara vokal agresif hingga konfrontasi fisik jika diperlukan. Interaksi antar anggota kelompok sering terlihat dalam bentuk komunikasi vokal dan aktivitas bermain seperti saling mendorong tubuh.
Kemampuan Berenang
Kemampuan berenang anjing laut ini cukup mengesankan. Mereka bisa menghabiskan waktu 2–14 hari di tengah laut untuk mencari makan. Betina cenderung menghabiskan waktu lebih singkat di laut ketika merawat anak. Kedalaman maksimal yang dapat mereka capai hanya sekitar 76 meter, dan kecepatan rata-rata berenang mereka mencapai 24 km per jam. Meskipun bukan perenang tercepat, kelincahan mereka di air sangat membantu dalam menghindari predator seperti orca dan hiu putih besar.
Reproduksi
Musim kawin berlangsung antara Mei hingga Agustus. Seperti kebanyakan spesies harem, jantan akan kawin dengan beberapa betina dalam kelompoknya. Setelah masa kehamilan selama 9 bulan, betina biasanya hanya melahirkan satu anak. Anak tersebut dirawat selama 9–11 bulan, dengan siklus menyusui yang unik: betina meninggalkan anak selama 2–14 hari untuk mencari makan, lalu kembali untuk merawatnya selama 5–6 hari sebelum mengulang lagi. Proses ini membuat tingkat kelangsungan hidup anak relatif rendah. Anjing laut bulu Guadalupe mencapai usia matang secara seksual setelah 4–6 tahun, dan dapat hidup hingga 20 tahun di alam liar.
Status Konservasi
Pada masa lalu, anjing laut bulu Guadalupe nyaris punah akibat perburuan ekstensif pada abad ke-18 hingga awal abad ke-20. Bahkan pada tahun 1928, spesies ini sempat dinyatakan punah sebelum ditemukan kembali pada 1954. Beruntung, upaya konservasi intensif telah berhasil meningkatkan populasi mereka. Saat ini, jumlah individu diperkirakan mencapai 34.000 ekor, dan statusnya dalam IUCN Red List masuk dalam kategori “Least Concern” atau risiko rendah.
Namun, ancaman baru kini datang dari polusi laut, terutama sampah plastik dan jaring nelayan yang sering kali menjerat mereka. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk menjaga lingkungan laut dengan mengurangi penggunaan plastik dan menjaga ekosistem tetap sehat. Dengan begitu, spesies langka seperti anjing laut bulu Guadalupe bisa tetap lestari untuk generasi mendatang.